Cerita ini berkaitan dengan cerita kita waktu di malang yaitu(Cerita) Berpetualang Ke Malang yang telah kita posting sebelumnya. Di situ kita sudah cerita sedikit yang kita lakukan ketika berada di malang. Salah satu nya yang sangat menarik yaitu Mendaki Bukit.
Cerita dimulai ketika ada yang bilang ada tempat bermain paralayang di atas bukit daerah itu. Terus kita mulai berjalan ke arah jalan besar. dan entah kemana kita melanjutkan perjalanan ke arah semacam hutan di pinggir jalan. Banyak pohon besar menjulang tinggi. Kita lompati selokan besar kemudian terus naik ke atas.
“hey Okta jatuh!” teriak Zahir dengan santai. Kita yang ada di depan menoleh ke belakang. Wajah tanpa ekspresi kemudian berubah jadi tegang. Kita kirain Zahir bercanda. Dia bilangnya santai ce. Hehe.. Kita angkat Okta naik ke atas. Terus kita lihat dia ternyata lumayan parah di bagian belakang telinga. Sebab nggak pengen Okta panik dan biar nggak balik ke villa kita coba tenangin dia dan bilang kalau lukanya nggak seberapa parah.
Kita lanjutin perjalannya. Di sudah ngerasa kalau kita masuk ke daerah hutan. Sebab pohon-pohonnya banyak banget dan tinggi-tinggi. Selain thu road yang kita tempuh mulai ganas. Dengan kemiringan kurang lebih 60 derajat. Ini kesulitan sekali bagi Okta yang dah jatuh tadi. Tapi kita saling Bantu tuk bisa nyampe puncak.
Wah ada masalah lagi nie sob. di depan ternyata ada semak-semak yang tinggi dan nggak mungkin kita lewati. Dikit sedih nich nggak bisa ke puncaknya. Tapi akhir nya Aji menemukan jalannya. Yaitu memutari bukit untuk menghindari semak-semak tadi.
Setelah lumayan lama puncaknya dah kelihatan. Lansung aja dah semua pada lari ke atas. Seperti nggak ada rasa capek kita lari dan merangkak menjaga keseimbangan untuk sampai ke puncak. Akhirnya sampai juga kita ke puncak bukit itu.
Setelah nyampe di atas bukit kita ngerasain hal yang beda. Tenang banget di sana. Kita nggak bisa lama-lama di sana. Sebab kita sadar kalau kita nggak bawa air minum. Selain itu kita ngerasa dah mulai gerimis. Wah harus cepet pulang nie.
Ini pendakian yang aneh. Tanpa bekal dan kostum yang salah. Naik ke bukit kog jaga penampilan. Wah parah loe. Heheh… tapi asyik banget pengalaman ini. Itu malah membuat kita pengen Naik Gunung. Bukan naik bukit lagi. :)
0 komentar:
Post a Comment