(Cerita) Puncak Gunung Welirang II

puncak gunung welirang

Ini adalah sambungan cerita dari posting kami yang berjudul Puncak Gunung Welirang. pada cerita sebelumnya kita sudah sampai di pos 2 yaitu pondokan. ketika pertama sampai rasanya aneh. karena banyak sekali rumah (pondok) kecil terbuat dari batu dan jerami. mungkin karena itu tempat ini dinamakan pondokan. yang pikirkan pertama kali adalah dimana nanti kita akan mendirikan tenda. karena rasanya nggak ada tempat di sana.

kemudian salah satu dari kami (okta) bertanya dan mencari tempat kita untuk berkemah. selagi okta mencari teman-teman lain istirahat dan menunggu okta. tak lama dari kejauhan okta melambaikan tangan dan berteriak ke arah kami. kami pun bergegas menghampiri dia. akhirnya ada tempat untuk kita ngcamp. karena tidak sesuai perkiraan jadi kami sempat berfikir untuk nggak jadi ke puncak. karena waktu thu dah mulai sore. kami nggak mau ambil resiko untuk melakukan pendakian malam.

hari berganti malam. rasanya semakin dingin saja tempat itu. setelah masak-masak kami langsung masuk ke tenda dan makan. karena nggak kuat dengan udara gunung yang sangat amat dingin. sebenarnya sangat di sayangkan karena saya sempat melihat ke langit. bintang-bintang banyak berteburan dan terlihat agak lebih besar dari biasanya. indah sekali langit waktu itu. tapi apa daya memang sangat dingin juga udaranya. jadi kita habiskan malam itu dengan bercanda di dalam tenda.

pagi datang. kami satu persatu keluar melihat sebuah garis agak melengkung di bagian timur berwarna oranye. sangat indah dan menakjubkan. sesaat kemudian dari garis tersebut muncul lah sunrise yang sangat indah pula. makin lama matahari makin tinggi dan garis tersebut mulai pudar. dan waktunya sarapan. aku pun turun ke mata air untuk mengambil air.

sewaktu mengambil air, aku sempat bertemu dan ngobrol dengan pendaki lainnya. dan dari situ banyak informasi yang aku dapat tentang puncak gunung welirang. pendaki tadi namanya mas fajar. dia sudah beberapa kali ke puncak. dia sering mendaki dengan temannya namanya pak harto. mas fajar sempat menawarkan kita untuk ke puncak. wah sebenarnya ini kesempatan bagus. karena kita dapat seorang pemandu yang sangat berpengalaman. hehe ...

kami ke puncak tidak membawa tas jadi harus ada yang di tenda. atas keputusan bersama 2 anak tinggal di tenda dan 3 anak ikut mas fajar ke puncak. jadi yang ke puncak waktu itu 4 anak. yaitu mas fajar, aku (husnu), aji, okta. hanya berbekal 2 botol air minum kita siap mencapai puncak. jalan sangat berdebu jadi di sarankan untuk memakai slayer atau masker. perjalanan awal pun tidak berbatu.

melangkah perlahan tapi pasti dan juga sesekali berhenti tak terasa kita dah jauh berjalan. dan jalannya mulai berubah. yang tadinya banyak pohon besar, sekarang mulai berkurang. dan track mulai berbatu. beruntung sekali kita ada fajar. karena ternyata dia tahu jalan memotong yang dapat membawa kita lebih cepat ke puncak. walaupun jalannya sedikit berbahaya. sebenarnya nggak berbahaya kalau kita berhati-hati.kita sempat berhenti dan berfoto-foto bentar karena kita sudah mulai melihat banyak awan dan gunung-gunung lain di jawa timur. seperti semeru, bromo, arjuna, argopuro, dan lainya.

ketika sudah sampai di tempat tersebut sebaiknya anda memperhatikan langkah anda karena banyak sekali kotoran monyet. kami tau itu kotoran monyet karena kami lihat sendiri terdapat monyet di sana. dengan rasa senang gembira karena melihat pemandangan kanan kiri yang sangat menakjubkan. tak terasa kita sudah sampai di puncak bayangan. puncak bayangan adalah puncak dari sebuah bukit yang tingginya menyerupai puncak asli. dari situ punya sebenarnya sudah terlihat. dari jauh puncak kelihatan seperti gundukan pasir di samping sebuah kawah.

ketika anda berjalan dari puncak bayangan ke puncak sebenarnya anda harus sangat berhati-hati apalagi ketika sudah sampai di samping sebuah kawah. kata mas fajar dulu pernah ada seorang anak pendaki yang terjatuh ke kawah dan meninggal dunia. dan di puncak situ terdapat memoriamnya. rasanya sangat senang dan begitu kagum dengan alam sekitar. karena rasanya berada di atas awan. setelah foto-foto dan menikmati sejenak kita pun segera turun. karena hari itu kita akan pulang.

begitu lah pengalaman kami. semoga bermanfaat bagi kita semua. mohon maaf sebesar-besarnya jika ada salah kata karena kami hanya seorang manusia biasanya yang tak munkin lepas dari kesalahan. thank for blogger :)

Related Posts



cerita tips kesehatan